Layanan Penyedia Cloud IoT
Assalamualaikum.Wr.Wb
Hallo HandsomebrotherReader's
Pada postingan ini akan menjelaskan tentang layanan penyedia cloud Iot dimana
IOT (Internet Of Things)
didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang memungkinkan adanya pengendalian, komunikasi dan kerjasama dengan berbagai perangkat keras melalui jaringan internet. IOT muncul sebagai bentuk perubahan dunia IT karena adanya internet. Salah satu upaya untuk dapat terhubung dan dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui adalah dengan menggunakan sensor. Namun IOT bukan hanya terkait dengan pengendalia perangkat melalui jarak jauh, tapi juga bagaimana berbagi data, memvirtualisasikan segala hal nyata ke dalam bentuk internet, dan lain-lain.
Cloud Computing
Dalam draf NIST (National Institute of Standard and Technology) yang berjudul The NIST Definition of Cloud Computing, Peter Meeldan Timothy Grance mendefinisikan Cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat konfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand). Sehingga dapat dikatakan bahawa layanan pada Cloud Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (vendor/provider) Cloud Computing.
Hubungan IOT (Internet Of Things) dengan Cloud Computing
Dari kedua hal diatas IoT dan Cloud Computing, dapat kita katakan bahwa Internet of Things merupakan teknologi pelengkap dari Cloud Computing. Kita dapat mengambil Contoh: Layanan kesehatan (Smart Health/E-health) melalui pemanfaatn IOT berbasis perangkat mobile, aplikasi mobile dan jaringan internet. Pada layanan kesehatan ini dokter dapat memeriksa pasien dan mengetahui gejala penyakit pasien melalui aplikasi mobile berbasis IOT, koneksi internet, dan Cloud Computing. Pada sistem ini pasien dapat melakukan input gejala/keluhan yang ada untuk kemudian data akan dikirim ke server dan diterima oleh dokter. Berdasarkan data yang diterima secara online dokter dapat menentukan gejala penyakit yang diderita oleh pasien untuk kemudian diberikan penanganan. Berdasarkan contoh diatas IOT digunakan didalamnya menjadi pelengkap terhadap teknologi Cloud Computing khususnya dibidang kesehatan.
Ada tiga jenis/ tingkatan pada layanan berbasis cloud, yaitu Saas (Software as a Service), IaaS (Infrastructure as a Service) dan PaaS (Platform as a Service). Seperti apa perbedaan antara ketiganya? Mari simak penjelasan berikut.
SaaS (Software as a Service)
Sesuai namanya, layanan cloud computing jenis ini disediakan dalam bentuk software atau perangkat lunak. Contohnya adalah Google Docs dan Spreadsheet serta Adobe Creative Cloud. Pada praktiknya, Anda hanya menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut tanpa perlu mengerti dimana (secara fisik) data disimpan atau bagaimana aplikasi dikelola. Hal-hal tersebut sudah termasuk dalam layanan yang diberikan oleh penyedia Software as a Service.
Melalui SaaS, Anda dapat mengakses software (aplikasi) dengan mudah tanpa perlu menediakan storage perangkat Anda khusus untuk menyimpan aplikasi tersebut. Penyedia layanan juga akan menjamin ketersediaan dan reliabilitas aplikasi miliknya. Dengan begitu, Anda bisa fokus dalam memaksimalkan penggunaan aplikasi tersebut.
PaaS (Platform as a Service)
Layanan cloud jenis ini hadir dalam bentuk platform yang dapat Anda gunakan untuk membuat aplikasi. Jika dianalogikan, PaaS memungkinkan Anda untuk menyewa “rumah” dan berbagai “lingkungan”-nya (network, database engine, sistem operasi, framework aplikasi, dan sebagainya) untuk membantu berjalannya aplikasi yang Anda buat. Sebagai penyewa, Anda tak perlu memikirkan pemeliharaan rumah tersebut karena penyedia layanan Platform as a Service -lah yang akan melakukannya, sehingga Anda dapat fokus mengembangkan aplikasi yang Anda buat di “rumah” tersebut.
Contoh penyedia PaaS ini adalah IBM Bluemix. Pada layanan tersebut, Anda dapat membuat aplikasi sendiri dengan berbagai fitur yang telah tersedia. Idealnya, fitur utama dari PaaS adalah skalabilitas yang tinggi. Jadi, semakin banyak pengguna aplikasi Anda, penyedia PaaS akan secara otomatis membantu aplikasi Anda untuk dapat melayani jumlah pengguna tersebut.
IaaS (Infrastructure as a Service)
Pada IaaS, penyedia layanan akan memberikan sumber daya infrastruktur komputasi (cloud computing) yang lengkap, mulai dari server, jaringan, storage, hingga ruang data center. Sederhananya, ketika menggunakan IaaS, Anda sebenarnya sedang menyewa komputer virtual yang masih kosong. Setelah disewa, Anda bisa menambahkan komponen komputasi seperti CPU, RAM, Storage, Public IP, dll untuk membangun komputer virtual yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Dengan menggunakan layanan IaaS, Anda tak perlu membeli perangkat komputer fisik dan juga memikirkan pengelolaannya. Kabar baiknya lagi, IaaS memungkinkan Anda untuk melakukan konfigurasi komputer virtual tersebut secara mudah, cepat dan praktis. Misalnya, jika komputer virtual menampung data lebih dari kapasitas yang tersedia, Anda bisa menambahkan RAM atau storage dengan cepat.
Terdapat beberapa layanan cloud yang diberikan secara gratis :
1. Amazon Web Service
AWS menyediakan layanan AWS Free Tier dimana kamu dapat mengakses beberapa layanan AWS dengan gratis selama setahuan. Tentunya dengan batas - batas yang telah ditentukan agar tidak kena charge.
Beberapa layanan AWS yang tersedia dalam Free Tier antara lain:
- EC2
- QuickSight
- RDS
- S3
- Lambda
- DynamoDB
- SNS
- SQS
- dan lainnya
2. Alibaba Cloud
Saingan berat AWS di dataran Cina ini menyediakan program yang bernama Alibaba CLoud Free Credit dimana kamu dapat menggunakan beberapa layanan inti Alibaba Cloud dengan gratis selama satu tahun penuh.
Beberapa layanan Alibaba Cloud Free Credit yang dapat kamu coba antara lain:
- ECS
- Server Load Balancer
- RDS
- Redis
- Object Storage Service
- Content Delivery Network
- Table Store
3. Microsoft Azure
Microsoft memiliki program bernama Azure for Free, dimana beberapa layanan Azure dapat kamu gunakan dengan batas tertentu dan gratis selama satu tahun.
Beberapa layanan yang masuk dalam program ini antara lain:
- App Service
- Notification Hubs
- Azure Search
- Machine Learning
- Virtual Network
- IoT Hub
- Application Insight
- Scheduler
- Visual Studio Team Service
- dan lainnya
4. Google Cloud Platform
Google memiliki proram bernama GCP Free Tier, dimana kamu dapat menggunakan sejumlah layanan Google dengan gratis selama satu tahun. Hebatnya disini GCP Free Tier membebaskan kamu dari batasan yang dimiliki. Jadi kamu bisa gunakan sebebas - bebasnya tapi hanya untuk satu tahun saja. Dan kredit yang diberikan hanya $300 saja, jadi manfaatkan kredit tersebut sebaik -baiknya.
Berikut adalah layanan gratis yang ada di GCP Free Tier:
- App Engine
- Cloud Datastore
- Compute Engine
- Cloud Storage
- Cloud Pub/Sub
- Cloud Function
- Container Engine
- StackDriver
- BigQuery
- Cloud VIsion
- Cloud Speech
- Cloud NLP
- Container Builder
- Source Repositories
- dan lainnya
5. IBM Bluemix
Selama 30 hari kamu dapat mengakses berbagai IBM service dan kamu dapat memiliki container dengan memori 2GB.
Selain itu kamu dapat mendaftar tanpa kartu kredit.
6. Heroku
Ada banyak layanan Heroku yang dapat kamu manfaatkan dalam versi gratisnya seperti:
- Postgres
- Redis
- Storage Add-ons
- Heroku Apps
- Hanya saja kamu hanya dapat menggunakan sebesar 512MB untuk RAM dari apps tersebut. Dan dibatasi hanya untuk 5 apps saja di setiap akun.
Setelah kita bahas
apa itu Cloud Computing dan jenis layanan-nya, sekarang kita bahas tentang berberapa terminologi yang sering dipakai dalam
Cloud Computing. Kita mulai dari 3 terminologi berikut:
Public Cloud,
Private Cloud dan
Hybrid Cloud.
Public Cloud. Adalah layanan
Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Kita sebagai user tinggal mendaftar ataupun bisa langsung memakai layanan yang ada. Banyak layanan
Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanan-nya.
Contoh
Public Cloud yang gratis:
Windows Live Mail,
GoogleMail,
Facebook,
Twitter dsb
Contoh
Public Cloud yang berbayar:
SalesForce,
Office 365,
Adobe Creative Cloud,
Windows Azure,
Amazon EC2, dsb
Keuntungan: Kita tidak perlu investasi dan merawat infrastruktur, platform ataupun aplikasi. Tinggal pakai secara gratis (untuk layanan yg gratis) atau bayar sejauh pemakaian kita (
pay as you go).
Kerugian:Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet yang kita pakai, jika koneksi internet mati, kita tidak bisa memakai layanan-nya. Untuk itu kita perlu pikirkan secara matang infrastruktur internet-nya.
Tidak semua penyedia layanan, menjamin keamanan data kita. Untuk itu kita perlu hati-hati untuk memilih provider
Public Cloud ini. Pelajari dengan seksama profil dan Service Level Agreement dari penyedia layanan.
Private Cloud. Adalah layanan Cloud Computing, yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasa-nya departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai). Sebagai Service Provider tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform maupun aplikasi yang ada.
Contoh layanan-nya:
SaaS: Web Application internal, Sharepoint, Mail Server internal, Database Server untuk keperluan internal.
PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang disediakan untuk internal
IaaS: Virtual Machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal
Keuntungan:
Keamanan data terjamin, karena dikelola sendiri
Menghemat bandwith internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal
Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, tapi tetap saja tergantung dengan koneksi internet lokal (intranet).
Kerugian:Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastruktur-nya.
Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.
Hybrid Cloud. Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang di-implementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.Contoh-nya:
Perusahaan A, menyewa layanan dari Windows Azure (Public Cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat, tapi karena aturan undang-udang yang berlaku, data nasabah dari perusahaan A tidak boleh ditaruh di pihak ketiga, karena perusahaan A taat pada aturan yang ada, maka data dari nasabah tetap disimpan di database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan koneksi ke database internal tersebut.Perusahaan B, menyewa layanan dari Office 365 (Public Cloud), karena perusahaan B tersebut sudah punya Active Directory yang berjalan diatas Windows Server mereka (Private Cloud) maka kita bisa konfigurasikan Active Directory tersebut sebagai identity untuk login di Office 365.
Keuntungan:Keamanan data terjamin, karena data bisa dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti bahwa menyimpan data di public cloud tidak aman ya).
Lebih leluasa untuk memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin integrasi dari kedua-nya.
Kerugian:
Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, maka infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.